Ilmu laduni adalah ilmu yang terbit dari kekuatan
ruhani atau dengan istilah ilmu rasa, sedang ilmu
yang lain adalah dari kekuatan potensi akal dan
potensi fikir atau dengan istilah ilmu rasio. Adalah
ibarat dua lautan yang tidak bertepi. Titik pertemuan
dua ilmu tersebut di dalam hati seorang hamba,—
adalah dugaan tempat terbitnya ilmu laduni.
Oleh
karena itu, pertemuan kedua sosok tersebut (nabi
Musa dan nabi Khidhir) sebagai sosok karakter bukan sosok personal adalah lambang sumber ilmu
laduni yang harus digali oleh para salik di dalam
karakternya sendiri.
Karakter tersebut dibentuk
dengan ilmu, iman, amal dan akhlakul karimah.
Sebagaimana yang diisyaratkan Allah SWT. kepada
Musa as. saat berdialog dengan-Nya, "Yaitu seseorang
yang paling berilmu tinggi adalah ketika dia telah mampu menerima ilmu orang lain kepada ilmunya sendiri".
Komentar
Posting Komentar