Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2011

Jadi laron

aku sekor laron yang kurang kesabaran untuk terbang tersesat di sebuah penerangan berputar-putar ling lung tak  terasa sayapku hilang kini aku terjatuh dalam penyesalan dengan sedikit asa mencoba kembali entah bertemu ajal di jalan itulah sekelumit kisahku jangan kau tiru kawan cobalah lebih bersabar kun kupuan wala takun laronan jadilah seekor kupu dan jangan jadi diriku

Suluk Wujil Sunan Bonang Bag3

6 Sang Ratu Wahdat mesem ing lathi Heh ra Wujil kapo kamangkara Tan samanya pangucape Lewih anuhun bendu Atunira taha managih Dening geng ing sakarya Kang sampun alebu Tan padhitane dunya Yen adol warta tuku warta ning tulis Angur aja wahdat 7 Kang adol warta tuhu warti Kumisum kaya-kaya weruha Mangke ki andhe-andhene Awarna kadi kuntul Ana tapa sajroning warih Meneng tan kena obah Tinggalipun terus Ambek sadu anon mangsa Lirhantelu outihe putih ing jawi Ing jro kaworan rakta 8 Suruping arka aganti wengi Pun Wujil anuntu maken wraksa Badhi yang aneng dagane Patapane sang Wiku Ujung tepining wahudadi Aran dhekeh ing Benang Saha-saha sunya samun Anggaryang tan ana pala boga Ang ing ryaking sagara nempuki Parang rong asiluman 9 Sang Ratu Wahdat lingira aris Heh ra Wujil marangke den enggal Tur den shekel kukuncire Sarwi den elus-elus Tiniban sih ing sabda wadi Ra Wujil rungokna Sasmita katenggun Lamun sira kalebua Ing naraka isung dhewek angleboni

Suluk Wujil Sunan Bonang Bag2

2 Sadasa warsa sira pun Wujil Angastupada sang Adinira Tan antuk warandikane Ri kawijilanipun Sira wujil ing Maospait Ameng amenganira Nateng Majalanggu Telas sandining aksara Pun Wujil matur marang Sang Adi Gusti Anuhun pangatpada 3 Pun Wujil byakteng kang anuhun Sih Ing talapakan sang Jati Wenang Pejah gesang katur mangke Sampun manuh pamuruh Sastra Arab paduka warti Wekasane angladrang Anggeng among kayun Sabran dina raraketan Malah bosen kawula kang aludrugi Ginawe alan-alan 4 Ya pangeran ing sang Adigusti Jarwaning aksara tunggal Pengiwa lan panengene Nora na bedanipun Dening maksih atata gendhing Maksih ucap-ucapan Karone puniku Datan polih anggeng mendra-mendra Atilar tresna saka ring Majapait Nora antuk usada 5 Ya marma lunganging kis ing wengi Angulati sarasyaning tunggal Sampurnaning lampah kabeh Sing pandhita sundhuning Angulati sarining urip Wekasing jati wenang Wekasing lor kidul Suruping radya wulan Reming netra lalawa suruping pa

Suluk Wujil Sunan Bonang bag 1

Sunan Bonang sebagai seorang penulis Muslim awal dalam sastra Jawa, menunjukkan sikap yang sangat berbeda dengan para penulis Muslim awal di Sumatra. Yang terakhir sudah sejak awal kegiatan kreatifnya menggunakan huruf Jawi atau Arab Melayu, sedangkan Sunan Bonang dan penulis-penulis Muslim Jawa yang awal masih menggunakan huruf Jawa, dan baru ketika agama Islam telah tersebar luas huruf Arab digunakan untuk menulis teks-teks berbahasa Jawa. Dalam penulisan puisinya, Sunan  Bonang juga banyak menggunakan tamsil-tamsil yang tidak asing dalam kebudayaan Jawa pada masa itu. Misalnya tamsil wayang, dalang dan lakon cerita pewayangan seperti Perang Bharata antara Kurawa dan Pandawa. Selain itu dia juga masih mempertahankan penggunaan bentuk tembang Jawa Kuno, yaitu aswalalita, yang didasarkan pada puitika Sanskerta. Dengan cara demikian, kehadiran karyanya tidak dirasakan sebagai sesuatu yang asing bagi pembaca sastra Jawa, malahan dipandangnya sebagai suatu kesinambungan. Kedua, pentingnya

Pelajaran Sidharta Gautama

diketahui bahwasannya Nabi Muhammad SAW berkata jumlah Nabi adalah 124ribu dan rasul 312 Sidharta Budha Gautama [563 SM sampai 483 SM] dengan petikan kalimatnya : "Ketahuilah para Bhikkhu bahwa ada sesuatu Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak. Duhai para Bhikkhu, apabila Tidak ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Diciptakan, Yang Mutlak, maka tidak akan mungkin kita dapat bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu. Tetapi para Bhikkhu, karena ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak, maka ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu."

Mesteri Para Nabi

4 Nabi yang masih hidup dan tetap diberi riziqi dari khazanah Allah swt. Mereka adalah golongan yang dikhususkan oleh Allah swt. 2 Nabi Ada dibumi yaitu nabi Khidr dan Nabi ilyas a.s. Ditempatkan di bagian bumi yang khusus yang Allah yang maha tahu yang mengetahui tempat itu 2 Nabi ada di langit yaitu nabi isa dan nabi idris a.s. Ditempatkan di bagian langit yang khusus yang Allah yang maha tahu yang mengetahui tempat itu.

Nemu Emas Stttttttttt...

Kebenaran = utk umum.. yg berlaku di umum ya kebenaran yg beredar dr buku dan pedoman2 lainnya.. Benar = punya kita pribadi,,.. apapun pengalaman spiritual yg kita alami lbh baik kita simpan utk di kaji dan di teladani kembali oleh diri sendiri utk mencapai kesempurnaan dr peristiwa itu dan ketemu intinya yg hakiki utk diri kita pribadi.. apabila kita ceritakan ke org lain akan timbul bnyk efek samping yg akan mencemarkan diri kita sendiri.. bs jd kita di blg GILA/ERROR/GENDENG..dll.. karena sdh lari dari koridor sare'at.. apa yg menurut kita benar blm tentu menurut org lain jg benar.. Lbh baik kita berperilaku seperti org yg nemu emas aja.. ga ada kan yg ngoceh sana sini.. dah pasti diem2 aja.. xixixixi

Pancing Dan Kail Kepercayaan (Iman) Nabi Khidir AS

Seorang yg sedang memancing tanpa benang dan kail di pinggir pantai ,sungai, sumber air berpakaian mengikuti warna alam....jika ditanya dia akan bilang bahwa dia sedang memancing dengan iman Gambaran sebuah kepercayaan yang teguh kokoh dan kuat dari Nabi Khidir kepada Allah SWT. Percayakah kita mendapat ikan dengan memancing tanpa benang dan kail itulah kadar iman kita?

Nabi Penyempurna Akhlak Yang Mulia

Posisiku dalam hubungan dengan nabi-nabi yang datang sebelumku dapat dijelaskan dengan contoh berikut: Seorang laki-laki mendirikan sebuahbangunan dan menghiasinya dengan keindahan yang agung, tetapi dia menyisakan sebuah lubang di sudut untuk tempat sebuah batu yang belum dipasang. Orang-orang melihat sekeliling bangunan tersebut dan mengagumi keindahannya, tetapi bertanya-tanya, kenapa ada sebuah batu yang hilang dari lubang tersebut? Aku seperti batu yang hilang itu dan aku adalah yang terakhir dalam jajaran Nabi-nabi”

Jempol Nabi Khidir

salah satu ciri Nabi Khidir jika kita berjabat tangan kita rasakan ibu jari beliau tidak ada tulangnya berarti sisi keangkuhan, kesombongan diri yg menganggap lebih dr org lain... itu yg sudah tidak ada pada sang nabi! Selalu melihat diri sendiri sebelum melihat orang lain

sahabat nabi idris

Pada masa mudanya, Nabi idris adalah pemuda yang sangat sabar, tidak pernah mengeluh akan kehidupannya, dia selalu diejek dan di cemooh oleh pemuda-pemuda lain seumur nya, dan jika itu terjadi dia hanya menghela nafas sambil menundukan kepala, pada waktu itu ia mempunyai seorang sahabat yang berpostur tinggi besar, bisa dibilang sangat akrab, karena kemana pun nabi idris pergi, hampir selalu ada teman akrabnya itu mendampingi nya, tapi sahabat nabi idris ini terkenal dengan sifat pemarahnya. bahkan ketika nabi idris di ejek dan dicemooh oleh teman-temannya yang lain, sahabatnya itulah yang selalu membela, “biarkan aku memberi pelajaran pada mereka idris” tapi apa kata nabi idris “jangan sahabat ku, mari kita doakan saja agar mereka di beri hidayah oleh Allah SWT”, itulah yang selalu terjadi, setiap sahabat nabi idris ingin memberi pelajaran kepada pemuda-pemuda yang mengejek nabi idris, selalu di cegah oleh nabi idris, dan dibalas dengan doa yang baik. Hingga pada suatu hari, ketika na

DJABAULQA dan DJABAULSA

Dunia ini sungguh terdapat banyaak misteri yang belum bisa dipecahkan oleh umat manusia, yang bisa kita baca dan dengarkan sekilas kilas ceritanya dari berbagai macam khalayak. Segitiga Bermuda, Piramida, RAKSASA, bahkan dalam agama masing masing sebenarnya banyak misteri yang belum terpecahkan mungkin belum juga di dengar dan di baca umatnya. menurut ceritanya dan artikel yang saya temui Djabaulqa dan djabaulsa sendiri adalah kota paranormal di balik gunung QAF, QAF sendiri adalah SURAT yang ada di dalam Al Qur'an Gunung QAF itu dimana si ? apa bener berupa gunung atau semacam istilah ? ada yang bilang di timur tengah. ada yang menghubungkan dengan Puncak gunung mount everest (himalaya) djabaulqa dan djabaulsa sendiri menurut sabda rasulullah (allahumma solli alaikh) kepada ALI bin abi thalib ra. yang saya baca itu adalah kaum yang penduduknya laki laki semua bukan manusia bukan malaikat bahkan mereka sebelum kedatangan nabi muhammad tidak mengenal matahari, bulan, adam, da

silsilah para nabi dan rosul

Silsilah dari Nabi Muhammad hingga Nabi Adam

Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hashim bin Abd Manaf bin Qushai bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Lo'i bin Ghalib bin Fahr bin Malik bin An Nadr bin Kinanah bin Khuzaiman bin Mudzrikah bin Ilyas bin Mudar bin Nizar bin Ma'ad bin Adnan bin Add bin Humaisi' bin Salaman bin Aws bin Buz bin Qamwal bin Obai bin 'Awwam bin Nashid bin Haza bin Bildas bin Yadlaf bin Tabikh bin Jahim bin Nahish bin Makhi bin Aid bin 'Abqar bin Ubaid bin Ad Da'a bin Hamdan bin Yathrabi bin Yahzin bin Yalhan bin Ar'awi bin Aid bin Deshan bin Aisar bin Afnad bin Aiham bin Muksar bin Nahith bin Zarih bin Sami bin Wazzi bin 'Adwa bin Aram bin Haidir bin Ismail bin Ibrahim bin Azar bin Nahur bin Saru' bin Ra'u bin Falikh bin Abir bin Shalikh bin Arfakhsad bin Sam bin Nuh bin Lamik bin Matulsakh bin Idris bin Yarid bin Mahla'il bin Qinan bin Anwas bin Sheth bin Adam a.s   Watsilah bin Asyqo berkata, aku mendengar Rasulullah bersabda : "Sesungguhnya Al

Tentang Bom Bunuh Diri

"Gus, betulkah para pengebom itu mati syahid dan bertemu bidadari di surga?" tanya seorang wartawan kepada Gus Dur. Gus Dur pun menjawab, "Memangnya sudah ada yang membuktikan? Tentu saja belum kan, ulama maupun teroris itu kan juga belum pernah ke surga. Mereka itu yang jelas bukan mati syahid tapi mati sakit. Dan kalau pun mereka masuk surga, mereka akan menyesal bertemu bidadaru, karena kepalanya masih tertinggal di dunia dan ditahan oleh polisi."

Arti Tentang Kita

Apalah arti tentang kita, memang kita selalu bertanya dan terus bertanya, berpikir dan terus berpikir, padahal kita sudah tahu kita hanya menjalankan bukan untuk bertanya dan bukan untuk berpikir bukan untuk mencari dan sebagainya, begitulah sifat nafsu kita yang selalu membingungkan diri kita sendiri. seperti itulah " membuat kita repot" padahal "gitu aja kok repot"