Langsung ke konten utama

Al-Miqdad bin Amru bin Tsa`labah r.a

Sahabat, wafat pada tahun 33 H, dalam usia 70 tahun)
Pasukan Kavaleri Pertama Islam

Ia r.a dijadikan anak angkat oleh al-Aswad bin Abdu Yaghuts, sehingga (dulunya) ia dipanggil dengan al-Miqdad bin al-Aswad. Ketika turun ayat ke 5 surat Al Ahzaab yang artinya, "Panggilah mereka (anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak mereka", ia r.a dipanggil dengan nama al-Miqdad bin Amru. Ia r.a ikut serta dalam perang Badar, Uhud dan semua peperangan, bersama Rasulullah
S.a.w. Postur tubuhnya jangkung, berkulit sawo matang. Rambut kepalanya lebat dan matanya yang lebar dihiasi dengan bulu mata yang lebat pula. Jenggotnya dikucir. Al-Qosim bin Abdurrahman berkata, "Yang pertama kali menunggang kuda untuk berperang adalah al-Miqdad". Bahkan, Rasulullah S.a.w pun memujinya, "Tidak ada seorangpun diantara kita yang menunggang kuda pada perang Uhud, kecuali al-Miqdad".

Thoriq bin Syihab meriwayatkan, bahwa Abdullah berkata, "Saya menyaksikan al-Miqdad dalam suatu pertempuran. Sungguh aku lebih suka menjadi teman baginya yang sebenarnya, daripada hanya sekedar julukan. Ia (al-Miqdad) datang kepada Nabi ketika beliau sedang berdoa agar pasukan musyrikin kalah. Lalu ia berkata kepada Rasulullah," Wahai Rasulullah, demi Allah, kami tidak akan mengatakan kepadamu sebagaimana perkataan Bani Isra`il kepada Musa, "….pergilah kamu bersama Rabbmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti disini saja". (QS.5:24). Tetapi kami akan berperang disamping kiri dan kananmu serta dimuka dan belakangmu'. Lalu aku lihat muka beliau berseri karena (ucapan al-Miqdad) tersebut". (HR.al-Imam Ahmad).

Riwayat dari Abdurrahmaan bin Jabir bin Nafir, dari bapaknya mengatakan "Suatu hari kami duduk bersama al-Miqdad. Seorang lelaki datang dan berkata, "Beruntunglah kedua mata (al-Miqdad) ini yang telah melihat Rasulullah. Demi Allah, sungguh kami akan senang bila melihat apa yang kau lihat dan menyaksikan apa yang kau saksikan'. Perkataan tersebut membuatnya marah, dan kami heran. Padahal ia tak pernah berkata kecuali, dalam kebaikan. Ia memandang lelaki tersebut dan berkata," Apa yang membuat orang ini mengkhayal sesuatu yang tidak Allah taqdirkan baginya. Ia tidak mengerti bagaimana keadaan dirinya seandainya menyaksikan (apa yang saya saksikan). Sungguh, suatu kaum telah datang dan menyaksikan Rasulullah, tetapi Allah membenamkan mereka ke Jahannam karena tidak mau membenarkan dan beriman kepadanya. Tidaklah engkau memuji Allah yang telah mengeluarkanmu dalam kondisi tidak mengerti apa-apa kecuali Rabbmu, lalu kalian membenarkan apa yang dibawa oleh Nabi kalian…."

(disarikan dari Shifatu ash-Shofwah,I/221-222)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Silsilah Condromowo

Eyang Srigati adalah Priyagung, begawan dari Benua Hindia yang datang ketanah jawa. Beliaulah yang menurunken Kerajaan-kerajaan di Indonesia mulai dari Pajajaran, Majapahit, Mataram dan seterusnya. Semua ada darah-darah Srigati. Beliau adalah keturunan Nabi Adam ke-8. Yang konon pernah duduk di Alas Ketonggo yang sekarang dikenal dengan Punden Srigati yang terdapat di desa Babatan kec. Paron Ngawi. Punden Srigati dulunya juga Tipak tilas Syeh Domba, Sunan Lawu, dan Sunan Kalijaga. Sunan Lawu (Kertabumi Brawijaya) adalah putra dari Raden Fatah _bin Raden Bathoro Katong _bin Sunan Tembayat SILSILAHEYANG SRIGATI. Eyang Srigati adalah Putra dari: ~ Eyang Wisnu _bin ~ Sang Yang Guru ~ Sang yang Tunggal ~ Sang Yang Wening ~ Sang yang Wenang ~ Sang Yang Nurroso _bin ~ Sang yang Nur Cahyo dan Nur Cahyo adalah Putra NABI ADAM.a.s. Dan itu mungkin terjadi kodrat ILLAHInabi Adam yang waktu itu di turunkan Allah di benua hindia pertama kali dan Siti Hawadi daerah Yordan setelah bertemu dan menjad

Silsilah dari Nabi Muhammad hingga Nabi Adam

Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hashim bin Abd Manaf bin Qushai bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Lo'i bin Ghalib bin Fahr bin Malik bin An Nadr bin Kinanah bin Khuzaiman bin Mudzrikah bin Ilyas bin Mudar bin Nizar bin Ma'ad bin Adnan bin Add bin Humaisi' bin Salaman bin Aws bin Buz bin Qamwal bin Obai bin 'Awwam bin Nashid bin Haza bin Bildas bin Yadlaf bin Tabikh bin Jahim bin Nahish bin Makhi bin Aid bin 'Abqar bin Ubaid bin Ad Da'a bin Hamdan bin Yathrabi bin Yahzin bin Yalhan bin Ar'awi bin Aid bin Deshan bin Aisar bin Afnad bin Aiham bin Muksar bin Nahith bin Zarih bin Sami bin Wazzi bin 'Adwa bin Aram bin Haidir bin Ismail bin Ibrahim bin Azar bin Nahur bin Saru' bin Ra'u bin Falikh bin Abir bin Shalikh bin Arfakhsad bin Sam bin Nuh bin Lamik bin Matulsakh bin Idris bin Yarid bin Mahla'il bin Qinan bin Anwas bin Sheth bin Adam a.s   Watsilah bin Asyqo berkata, aku mendengar Rasulullah bersabda : "Sesungguhnya Al

silsilah para nabi dan rosul